LUWU TIMUR - Kabupaten Luwu Timur dikenal kaya dengan sumber daya alam (SDA) dan memiliki tambang nikel yang dikelola oleh PT Vale Indonesia.
Dengan demikian, dipastikan masyarakat dapat terimbas kesejahteraan dan kehidupan yang layak.
Namun faktanya, berdasarkan pantauan media ini terlihat masih ada saja masyarakat yang kesehariannya mengais rezeki di tempat pembuangan akhir (TPA).
Seperti yang terjadi di Dusun Kuari, Desa Asuli, Kecamatan Towuti. Sementara diketahui wilayah tersebut masih area pemberdayaan perusahaan PT. Vale.
Ketua Pospera Kecamatan Towuti, Amrullah yang ikut menyaksikan aktivitas itu mengaku miris melihat pemandangan yang tak sedap tersebut.
“Daerah ini katanya kaya, pendapatannya banyak, dan memiliki tambang nikel, tapi masih ada saja masyarakatnya hidup seperti ini, dimana tanggungjawab Pemda Lutim, ” tandasnya, Rabu (02/06/2021).
Menurutnya, ini sama halnya tidak berlaku lagi sila ke lima yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dimana mereka tinggal di area tambang tapi penduduknya seperti ini.
“Hampir setiap hari saya melihat mereka mengais sampah di TPA, ada yang sudah berusia lanjut dan ada pula yang masih dibawah umur, ” jelasnya.
Mereka mengais sampah dengan cara mensortir barang-barang yang dianggap masih bisa bernilai uang dan seolah-olah tak takut lagi dengan penyakit yang bersumber dari tempat itu, kata Ulla.
Olehnya itu, kami berharap Pemda Lutim dan perusahaan bisa turun memberikan kehidupan yang layak bagi mereka, imbuhnya.
Terpisah, ditemui salah seorang warga yang enggan menyebut namanya saat mengais sampah ditempat tersebut mengatakan, apa yang bisa kami kerja pak, hanya ini yang bisa kami lakukan untuk bertahan hidup.
“Kami tahu tempat ini sumber penyakit, tapi inilah cara yang bisa kami lakukan untuk mendapatkan uang, ” ucapnya lagi.
Ditambahkannya, hampir setiap hari kami lakukan ketika ada sampah baru yang masuk. Dan tidak semua sampah kami ambil, hanya dipilih yang mana bisa bernilai uang.(SH)